Mengenali ADHD pada Balita
Apakah anak Anda mengalami gangguan attention deficit hyperactivity atau disebut juga ADHD? Tidak selalu mudah untuk mengetahuinya karena balita cenderung mengalami kesulitan dalam memperhatikan secara umum.
Anak-anak di usia balita biasanya tidak didiagnosis dengan ADHD, tetapi banyak dari perilaku mereka dapat membuat beberapa orang tua bertanya-tanya apakah anak mereka mengidapnya atau tidak, atau berisiko mengembangkannya.
Tapi ADHD lebih dari sekedar perilaku balita biasa. Menurut National Institutes of Health (NIH), kondisi tersebut dapat melampaui usia balita hingga mempengaruhi remaja dan bahkan orang dewasa. Inilah mengapa penting untuk mengenali tanda-tanda ADHD pada anak usia dini.
Baca terus untuk mengetahui daftar gejala yang harus diperhatikan.
Apakah ini ADHD?
Menurut sebuah studi tahun 2019, beberapa perilaku yang dicatat pada masa balita dapat dikaitkan dengan perkembangan ADHD. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian.
Menurut NIH, ini adalah tiga tanda utama kondisi pada anak di atas usia 3 tahun:
- kekurangan perhatian
- hiperaktif
- impulsif
Perilaku ini juga terjadi pada anak-anak tanpa ADHD. Anak Anda tidak akan didiagnosis dengan kondisi tersebut kecuali gejala berlanjut selama lebih dari 6 bulan dan memengaruhi kemampuannya untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang sesuai dengan usianya.
Sangat hati-hati dalam mendiagnosis anak di bawah 5 tahun dengan ADHD, terutama jika pengobatan sedang dipertimbangkan. Diagnosis pada usia muda ini paling baik dibuat oleh psikiater anak atau dokter anak yang berspesialisasi dalam perilaku dan perkembangan.
Banyak psikiater anak tidak akan membuat diagnosis sampai anak tersebut sudah bersekolah. Ini karena kriteria utama ADHD adalah gejala muncul dalam dua atau lebih keadaan. Misalnya, anak menunjukkan gejala di rumah dan di sekolah, atau dengan orang tua dan dengan teman atau kerabat.
Kesulitan memperhatikan
Ada sejumlah perilaku yang dapat mengindikasikan bahwa anak Anda memiliki masalah dengan perhatian, tanda utama ADHD. Pada anak usia sekolah ini termasuk:
- ketidakmampuan untuk fokus pada satu aktivitas
- kesulitan menyelesaikan tugas sebelum bosan
- kesulitan mendengarkan karena gangguan
- masalah mengikuti instruksi dan memproses informasi
Namun, perhatikan bahwa perilaku ini bisa jadi normal pada balita.
Gelisah dan menggeliat
Dulu, ADHD disebut dengan attention deficit disorder (ADD).
Seperti dilansir Mayo Clinic, kalangan medis kini lebih suka menyebut kondisi ADHD karena gangguan tersebut kerap kali menyertakan komponen hiperaktif dan impulsif. Ini terutama benar ketika didiagnosis pada anak-anak usia prasekolah.
Tanda-tanda hiperaktif yang mungkin membuat Anda berpikir bahwa balita Anda menderita ADHD meliputi:
- menjadi terlalu gelisah dan menggeliat
- memiliki ketidakmampuan untuk duduk diam untuk aktivitas tenang seperti makan dan dibacakan buku untuk mereka
- berbicara dan membuat keributan secara berlebihan
- berlari dari mainan ke mainan, atau terus bergerak
Impulsif
Gejala lain dari ADHD adalah impulsif. Tanda-tanda bahwa anak Anda memiliki perilaku yang terlalu impulsif antara lain:
- menunjukkan ketidaksabaran yang ekstrim dengan orang lain
- menolak menunggu giliran saat bermain dengan anak lain
- menyela saat orang lain berbicara
- melontarkan komentar pada waktu yang tidak tepat
- mengalami kesulitan mengendalikan emosi mereka
- rentan terhadap ledakan
- mengganggu saat orang lain bermain, daripada meminta terlebih dahulu untuk bergabung
Sekali lagi, perilaku ini bisa jadi normal pada balita. Mereka hanya akan mengkhawatirkan jika mereka bersikap ekstrim jika dibandingkan dengan anak-anak yang sebaya.
Lebih banyak tanda dan gejala
Institut Kennedy Krieger (KKI) telah mengidentifikasi beberapa tanda peringatan lain tentang potensi ADHD pada balita berusia antara 3 dan 4 tahun. KKI mencatat bahwa anak-anak dalam kelompok usia ini dapat terluka karena berlari terlalu cepat atau tidak mengikuti instruksi.
Tanda-tanda ADHD lainnya mungkin termasuk:
- perilaku agresif saat bermain
- kurang hati-hati dengan orang asing
- perilaku yang terlalu berani
- membahayakan diri sendiri atau orang lain karena keberanian
- ketidakmampuan untuk melompat dengan satu kaki pada usia 4 tahun
Lakukan dengan benar
Ada kemungkinan salah mendiagnosis anak dengan ADHD karena sebagian besar balita akan menunjukkan gejala ADHD berikut pada waktu yang berbeda:
- kurang fokus
- energi yang berlebihan
- impulsif
Terkadang mudah bagi orang tua dan bahkan guru untuk salah mengira ADHD sebagai masalah lain. Balita yang sedang duduk dengan tenang dan bertingkah laku di prasekolah mungkin sebenarnya kurang memperhatikan. Anak-anak yang hiperaktif mungkin saja memiliki masalah disiplin.
Jika Anda merasa ragu dengan perilaku anak Anda, jangan menebak-nebak. Temui dokter Anda.
Langkah selanjutnya
NIH mencatat bahwa ADHD sangat umum di antara anak-anak dengan kondisi yang berkaitan dengan otak. Tetapi hanya karena ADHD umum terjadi, bukan berarti hal itu tidak perlu menjadi perhatian.
Jika Anda khawatir balita Anda mungkin menunjukkan tanda-tanda ADHD, sampaikan kekhawatiran Anda kepada dokter anak tentang cara menanganinya.
Meskipun tidak ada obat untuk ADHD, pengobatan dan perubahan gaya hidup dapat membantu meringankan gejala anak Anda dan memberi mereka peluang bagus untuk sukses di masa depan.